Produk Kerajinan Logam IKM di Pasar Ekspor Tembus Boyolali
Sebanyak 53 persen barang dari pengrajin tembaga dan kuningan di dalam pusat ini telah diekspor ke Prancis, Australia,
Malaysia, dan Amerika Serikat. Sisanya dijual ke pasar seperti Jakarta, Surabaya, Bali, Yogyakarta, Bandung, dan Semarang.
JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan, kerajinan logam sentra industri kecil dan menengah (IKM) di Dusun
Tumang, Desa Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah telah berhasil menembus pasar ekspor. Gati mengatakan bahwa
Nilai investasi dari pusat IKM logam Tumang mencapai Rp 5,4 miliar pada tahun 2015. Jumlah IKM di lokasi tersebut adalah 640 unit oleh
Menggunakan 2.344 pekerja perusahaan. Selain pusat IKM metalik, Kemenperin juga mendorong pertumbuhan
Daya saing pusat abon di Boyolali. "Kami juga akan terus menumbuhkan wirausaha baru di sini melalui fasilitasi
Peralatan dan pelatihan, "katanya. Upaya pengembangan UKM di Kementerian Perindustrian sejalan dengan National Medium Term
Rencana Pembangunan (RPJMN) 2015-2019, yang menargetkan terciptanya 20.000 pengusaha baru. Gati menambahkan, produknya
Yang dihasilkan meliputi lampu, hiasan dinding, kaligrafi, meja, kubah, wastafel, bak mandi, dan selimut. Setiap UKM menerapkan rata-rata empat
Untuk sepuluh orang, tapi ada sampai 40 orang. Produk abon dibuat, terdiri dari tunas ayam tunas, dan lele. Total
Jumlah IKM abon di Boyolali saat ini 20 unit didistribusikan di 3 kecamatan dengan lapangan kerja mencapai 187 individu, secara keseluruhan
Investasi sekitar Rp 1,75 miliar, dan total nilai produksi Rp 1,99 miliar.Baca juga: harga plakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar